Deposito Amar Bank

Deposito: Pengertian, Keuntungan, dan Contoh Bunga Tertingginya

Deposito adalah salah satu pilihan investasi yang populer di Indonesia, terutama bagi mereka yang mencari keamanan dan keuntungan stabil. Selain mudah diakses melalui berbagai bank, deposito juga menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. 

Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di deposito, penting untuk memahami jenis-jenis deposito, jangka waktu yang tersedia, keuntungan, risiko, hingga persyaratan yang diperlukan. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai deposito dan memberikan contoh suku bunga deposito tertinggi dari Amar Bank.

Amar Bank
Oleh: Okky

Pada: 26 Sep 2024

Daftar Isi

Blog ID:

Amar Bank
Oleh: Okky

Pada: 26 Sep 2024

Deposito Amar Bank

Apa yang dimaksud dengan deposito?

Deposito adalah produk simpanan di bank yang memiliki jangka waktu tertentu dan menawarkan tingkat suku bunga tetap. 

Berbeda dengan tabungan biasa, dana yang ditempatkan di deposito hanya bisa diambil setelah jangka waktu yang disepakati berakhir, atau dengan konsekuensi denda jika diambil lebih awal.

Deposito sering dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang paling aman karena memberikan imbal hasil yang stabil tanpa ada kerugian.

 

Jenis-Jenis deposito

Di Indonesia deposito biasanya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu deposito berjangka, on call, dan deposito sertifikat. 

 

1. Deposito berjangka

Deposito ini memiliki jangka waktu tertentu yang bisa dipilih nasabah, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 3 tahun. Imbal hasilnya masing-masing jangka waktu berbeda. 

Semakin tinggi jangka waktu deposito, semakin tinggi pula bunganya. Misal bunga deposito di Amar Bank untuk yang 1 bulan adalah 5.75%, sementara 3 tahun bunganya 9%. 

2. Deposito on call

Deposito jenis ini memungkinkan nasabah menyimpan dana untuk jangka waktu yang sangat pendek, mulai dari 7 hari hingga di bawah 1 bulan. Suku bunga yang diberikan biasanya lebih tinggi dari tabungan, tapi lebih rendah dari deposito berjangka.

3. Deposito sertifikat

Berbeda dari deposito berjangka, jenis deposito ini berbentuk sertifikat yang bisa dipindahtangankan kepada pihak lain, karena tidak ada nama pemiliknya. 

Pembayaran bunganya juga bisa dilakukan di muka, tiap bulan, atau saat jatuh tempo, tergantung dari keinginan si pemilik.

 

Jangka waktu deposito

Deposito umumnya ditawarkan dengan jangka waktu yang bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan. Jangka waktu yang lebih lama biasanya memberikan suku bunga yang lebih tinggi. 

Pilihan jangka waktu ini harus disesuaikan dengan kebutuhan likuiditas nasabah, sebab pengambilan dana sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti. Jadi usahakan mengambil deposito dengan tabungan dingin alias tabungan yang tidak dipakai untuk kebutuhan penting dan darurat. 

Atau jika masih ingin mendapatkan keuntungan dari bunga deposito, namun di satu sisi juga membutuhkan uang untuk dana lainnya, kita bisa memilih jangka waktu yang paling singkat, 1 bulan. 

 

Keuntungan memiliki deposito

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa deposito merupakan instrumen investasi yang paling aman dan menguntungkan. Berikut keuntungan yang didapat bila kita menabung di deposito.

 

1. Suku bunga tetap

Keuntungan utama dari deposito adalah suku bunga yang tetap selama periode simpanan. Hal ini memberikan stabilitas pendapatan.

2. Risiko rendah

Dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti saham, deposito memiliki risiko yang lebih rendah karena dana dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.

3. Dapat dijadikan jaminan kredit

Deposito bisa dijadikan sebagai jaminan untuk mengajukan kredit di bank, sehingga nasabah tidak perlu mencairkan simpanannya.

4. Bisa buka dengan setoran minimum paling murah

Dulu mungkin kita memandang deposito sebagai investasi yang mahal karena mengharuskan kita melakukan setoran dengan jumlah yang besar. Namun berkat kehadiran bank digital, deposito bisa sangat terjangkau, bahkan kamu bisa memulai dengan setoran awal Rp100 ribu. 

 

Risiko deposito

Meskipun dari segi pendapatan menguntungkan, namun deposito juga tetap memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan. 

 

1. Penalti jika ditarik sebelum waktu

Salah satu risiko deposito adalah adanya denda atau penalti jika nasabah mencairkan dana sebelum jangka waktu berakhir.

2. Inflasi

Meskipun deposito aman, suku bunga yang relatif rendah bisa membuat nilai riil dari simpanan tergerus inflasi jika inflasi lebih tinggi dari suku bunga deposito.

3. Risiko likuiditas

Jika terjadi kebutuhan dana mendesak, deposito tidak bisa langsung dicairkan tanpa dikenakan penalti, yang bisa menjadi risiko likuiditas bagi nasabah.

 

Persyaratan membuka deposito

Selain instrumen investasi yang terbilang aman, untuk membuka investasi deposito ini juga terbilang sangat mudah. Apa saja? 

 

1. Identitas diri

Nasabah perlu menyediakan dokumen identitas seperti KTP atau paspor saat membuka rekening deposito.

2. Setoran minimum

Setiap bank memiliki kebijakan mengenai setoran minimum untuk membuka deposito. Di Indonesia, setoran awal deposito biasanya mulai dari Rp100.000 hingga tak terhingga, tergantung dari kebijakan bank masing-masing.

3. Pilih jangka waktu

Nasabah harus memilih jangka waktu dan mengetahui suku bunga yang ditawarkan oleh bank sesuai kebutuhannya.

 

Contoh bunga deposito tertinggi dari Amar Bank hingga 9%

Salah satu contoh deposito dengan bunga tertinggi adalah deposito dari Amar Bank. Dengan produk depositonya, nasabah bisa mendapatkan bunga mulai dari 5.75% untuk yang jangka waktu 1 bulan, hingga 9% per tahun untuk yang jangka waktu 3 tahun.

Contohnya perhitungan bunganya jika kamu menabung Rp10.000.000 per bulan maka bunga yang didapatkan adalah 5.75%. Berarti di akhir periode deposito, uang kamu menjadi Rp10.047.260.