Blog
Pengaruh media sosial dan tren seringkali berdampak besar terhadap pengeluaran pribadi. Kebutuhan yang sifatnya tersier pun kadang justru jadi prioritas, sementara kebutuhan dasar malah terlewat. Belum lagi biaya hidup yang terus naik, membuat sebagian orang merasa bertahan hidup saja sudah cukup berat. Alhasil, akhir bulan jadi momen yang, jujur aja, nggak asing lagi ketika langkah finansial mulai terseok-seok karena uang sudah habis untuk berbagai keperluan yang sebenarnya nggak terlalu penting.
Pernah kepikiran nggak, sih? Kebutuhan sehari-hari sudah banyak, sekali-sekali self-reward juga perlu. Tapi kok rasanya uang menguap begitu saja? Bahkan nggak ada yang benar-benar membekas secara emosional. Sudah berusaha hemat, tapi tetap saja saldo cepat menipis.
Bisa jadi, semua itu dipicu oleh kebiasaan konsumtif yang membuat kamu tidak sadar uangmu pergi ke mana saja. Di sinilah konsep mindful spending hadir untuk membantu kamu lebih sadar, lebih terarah, dan lebih bijak dalam menggunakan uang. Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan konsep ini.
Pada: 04 Dec 2025
Blog ID:
Seperti yang sudah disinggung, media sosial dan tren jadi salah satu pencetus terbesar munculnya konsep mindful spending. Hal lain yang ikut memicu adalah kemudahan berbelanja dan faktor emosional, mulai dari emotional spending sampai guilt spending, di mana banyak orang membeli sesuatu sebagai bentuk hiburan, pelarian dari stres, atau sekadar bosan tapi berakhir dengan penyesalan. Fenomena inilah yang akhirnya memunculkan konsep untuk mengelola uang secara lebih sadar dan bijak. Mindful spending mendorong kita untuk berhenti sejenak, mengevaluasi keputusan belanja, dan memastikan pengeluaran sejalan dengan nilai serta tujuan finansial jangka panjang.
Mindful spending adalah kebiasaan mengelola uang dengan penuh kesadaran, artinya, kamu membelanjakan uang hanya untuk hal-hal yang benar-benar dibutuhkan atau memberikan kebahagiaan jangka panjang. Tujuannya adalah menghindari pembelian impulsif dan pola konsumtif yang kadang muncul hanya karena emosi sesaat.
Memang benar kalau setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda. Itu membuat cara mengatur uang juga bervariasi. Tetapi, hampir semua orang punya keinginan yang sama: ingin lebih bijak dalam mengelola keuangan. Karena itu, penting buat kita mempelajari mindful spending dan memahami dampak positifnya. Kalau dilakukan secara konsisten, kebiasaan ini bisa membantu praktik keuangan yang lebih sehat dan lebih disiplin dalam jangka panjang.
Untuk benar-benar menjalankan mindful spending, kamu perlu membangun kebiasaan baru secara bertahap. Ini penting terutama untuk kamu yang terbiasa belanja impulsif atau mudah terbawa arus tren. Pelan-pelan saja, mulai dari langkah sederhana seperti berikut:
Fondasi dari semua pengaturan keuangan adalah memahami mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Kalau kamu sudah bisa membedakan keduanya, kamu akan lebih mudah fokus memenuhi kebutuhan prioritas. Nafsu untuk memenuhi keinginan yang tidak terlalu penting pun akan lebih terkendali. Kadang uang habis tanpa terasa karena terlalu banyak dialokasikan untuk kebutuhan tersier yang sebenarnya tidak memberi value apa-apa.
Hidup kita nggak cuma soal keuangan. Banyak aktivitas lain yang bikin kita lupa pengeluaran larinya ke mana aja. Di sinilah pentingnya mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Dengan pembukuan sederhana, kamu bisa melihat pola pengeluaranmu dengan lebih jelas dan tahu ke mana sebagian besar uangmu berjalan.
Sesederhana kedengarannya, rasa syukur punya peranan besar dalam mindful spending. Ketika kamu bersyukur, kamu cenderung merasa cukup sehingga lebih mudah menahan diri dari keinginan impulsif atau perilaku konsumtif.
Sekarang sudah banyak teknologi keuangan yang bisa bantu kamu mencapai mindful spending. Salah satunya adalah fitur Celengan dari Amar Bank. Nah, Celengan ini sebenarnya fitur khusus untuk menabung, bukan untuk mencatat pengeluaran. Tapi justru karena konsepnya adalah memisahkan kategori tabungan, fitur ini bisa bantu kamu mengenali pola pengeluaran dalam versi yang lebih terarah. Kamu bisa membuat hingga 10 Celengan aktif sesuai kebutuhan, misalnya untuk belanja bulanan, liburan, dana darurat, dan sebagainya.
Dengan begitu, kamu bisa melihat kategori mana yang paling sering kamu prioritaskan, mana yang sebenarnya bisa kamu kurangi, dan mana yang perlu kamu tambah alokasinya. Celengan juga fleksibel karena bisa dicairkan kapan saja, tanpa minimum saldo. Jadi, kamu bisa tetap menabung sambil membangun kebiasaan mindful spending secara bertahap.
Ditambah lagi, bunga Celengan juga kompetitif, mulai dari 5,5% per tahun dan bisa meningkat hingga 5,75% dengan voucher ekstra bunga (syarat dan ketentuan berlaku). Jadi, kamu bukan hanya lebih sadar dalam mengatur uang, tapi juga tetap bisa mengembangkan saldo tabungan.
Pada akhirnya, mindful spending bukan tentang melarang diri belanja atau menekan semua keinginan. Justru, konsep ini membantu kamu memahami apa yang benar-benar penting dan membuat uangmu bekerja lebih maksimal untuk hal-hal yang kamu hargai. Jadi kalau kamu pernah merasa uang cepat habis, nggak tau ke mana, atau rasanya hidup cuma “gajian–habis–gajian–habis”, mindful spending bisa jadi kunci untuk memperbaiki pola itu.
Dengan langkah kecil yang konsisten, kamu akhirnya bisa menikmati hidup tanpa rasa was-was setiap akhir bulan.
Ayo unduh Amar Bank retail di marketplace yang sesuai dengan handphonemu: